Sunday, May 24, 2009

Monggo, Brown's Jogja Unik



Monggo, Brown's Jogja Unik

5 Mei 2009 oleh jogjakini
//jogjakini.wordpress.com/2009/05/05/monggo-coklat-unik-dari-jogja/

Ada unik coklat dibuat di Yogyakarta bule laki-laki. Nama, Cokelat Monggo. It's pas, kemasan ini juga khas Gudeg. Awal kisahnya, pada tahun 2001, asing asal seorang lelaki bernama Thierry Detournay Belgia, kunjungan ke Yogya. Sebagai warga Belgia menggilai tinggi kualitas kakao, cokelat Thierry sulit untuk memenuhi seleranya.
Coklat Monggo: camell

Coklat Monggo: camell
Coklat Monggo: gelap

Coklat Monggo: gelap

Thierry mulai membuat coklat. Jenis truffle coklat dan coklat-kecil. "Teman berkata, saya dibuat lezat coklat dan belum pernah mencoba sebagai coklat. Dalam Belgia, saya tidak pernah mengambil pelatihan meracik coklat dengan ahli," ujar Thiery yang fasih berbahasa Indonesia.

Kemudian, dia bertemu Edward Riando Picasauw alias Edo setuju dan menekuni bisnis coklat. "Modal cuma Rp 150 juta," kenangnya. Mereka telah menjual Vespa digunakan di dalam gereja sebelum akhirnya membuka toko.

Tak disangka, penjualan perilaku mereka. "Akhirnya kami membuat CV Anugerah Mulia dan label Cokelat Monggo." Nama ini sengaja dipilih karena sangat mudah diingat dan dekat dengan masyarakat Indonesia.

Konsep rasa Timur dan Barat berhasil dijalankan dan Thierry Edo. Salah satu produk yang sangat baik Cokelat Monggo Dark Chocolate.

"Kami menggunakan 58% tanpa kokoa campuran minyak sayur, sehingga benar-benar coklat." Aneka variasi dibuat. Salah satu praline jambu mete sebagai keras untuk mendapatkan disini kemiri atau walnut.

Ayah satu anak ini untuk memastikan, kualitas coklat sepon racikannya tidak bersaing dengan asal Eropa, yang sangat populer favor. "Kami tidak membuat pengawet, semua alam. Proses ini juga berbeda. Tidak semua orang dapat melakukannya."

Pada saat ini, setiap hari Thierry dibantu 55 karyawan dan dapat menghasilkan hingga 1.000 coklat, baik bentuk dan kemasan batangan khusus. Semua adonan masih dilakukan oleh orang-orang yang menikah dengan perempuan asli Solo.

Proses pembuatan masih dilakukan secara manual dengan Thierry. Semua cokelat diproduksi dalam rumah kecil di kawasan Kotagede. Keunikan pembuatan Thiery terletak pada kemasannya. Mengusung konsep ramah lingkungan, dikemas dengan kertas daur ulang coklat berdesain khas.

"Kami memiliki desainer grafis sendiri. Konsep sederhana, mungkin karena Yogya. Jika di Jakarta, kemasan lebih mewah, sedangkan untuk pasar Bali, Bali penari gambar," kata Thiery, juga menerima pesanan khusus seperti untuk hadiah perkawinan, atau Natal valentine. (Yeta Angelina)

Nb: Kisaran mulai Rp.10 ribu hingga Rp. 20 ribu.

Sumber:
http://kompas.co.id/read/xml/2009/01/06/10543767/monggo.coklat.unik.dari.jogya diterbitkan: Selasa, 6 Januari 2009

Foto:
http://www.chocolatemonggo.blogspot.com/

Ditulis Oleh Oleh di Jogja, Jogja Pariwisata | terkait Jogja, Jogja Oleh Oleh, pariwisata | 5 Komentar

No comments:

Post a Comment